Tuesday 13 June 2017

PENDAKI KAMPES

~The story begin~
.
Sebuah kisah tentang para penikmat keindahan ratusan mdpl..
.
Pada mulanya kami bukanlah manusia yang mengenal satu sama lain. Tapi entah kenapa kami bisa berjuang bersama, saling menguatkan ketika yang melemahkan datang. Tak ada yg terkuat! Karena pada dasarnya kami semua lemah..
.
3 cowok dan 7 cewek melangkah bersama. 4 hari di hutan, dimana tempat dedemit dari semua golongan bersemayam. Amazing!!! Bisa melawan rasa lelah, lapar, dingin, dan tentunya para "penghuni" yg mengajak berdiskusi.
.
Kampes (jangan dibalik), pada awalnya merupakan obrolan dari beberapa teman. Tepatnya ketika melalui 4 hari bersama di 3339mdpl. "Kalem ae, penteng enek seng gelem". Dan akhirnya di singkatlah menjadi KAMPES.
.
.
Setelah berjalannya waktu kami menemukan banyak saudara baru, serta banyak cerita yang telah kami lalui bersama, .. (Edited)

Sumber Tulisan: @mohsa_elhuda

Sunday 4 December 2016

0 Mdpl to 1.250 Mdpl (Puncak So'on)

Gunung Ringgit terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Memiliki ketinggian 1.250 meter diatas permukaan laut, mungkin kita berfikir mudah untuk didaki. Meskipun tinggi gunung ini “hanya” 1.250 Mdpl, jangan anggap remeh jalur pendakiannya…sungguh waarbiasyaa pokoknya. Untuk mendaki Gunung Ringgit dimulai dari 0 Mdpl, tepatnya di jalan pantura sebelah timur pantai Pasir Putih, Desa Pecaron, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Perjalanan mendaki gunung ini diawali dengan melewati gang kampung berpaving rapi. Dilanjutkan menapaki jalan berbatu menuju Pos Pertama, butuh sekitar 45 menit perjalanan untuk sampai Pos Pertama.
Jalur Menuju Pos Kedua
Pos Pertama merupakan komplek keagamaan, disini terdapat makam Raden Tjondro Kusumo. Siapa itu Raden Tjondro Kusumo?? Searching aja di mbah Google coy… Tempat ini banyak dikunjungi oleh para peziarah yang ingin berdoa. Disini juga terdapat rumah Pak H. Taufiq selaku juru kunci tempat ini. Sebelumnya, untuk mendaki Gunung Ringgit jangan lupa meminta izin dulu kepada juru kuncinya coy. Dari Pos Pertama perjalanan dilanjutkan melewati hutan yang cukup lebat, melewati lereng gunung yang jalannya hanya cukup untuk satu orang. Tidak sampai situ, tanjakan berbatu mendominasi jalur Pos Pertama ke Pos Kedua. Membuat jantung semakin ‘ndredeg’ dan nafas semakin ‘ngos-ngosan’. Sebab itu, jangan lupa kalau capek BREAK dulu untuk mengatur nafass. Sampai Pos Kedua, berupa tanah lapang yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda. Dari Pos Kedua menuju Puncak, jalur semakin ekstrim. Berupa jalanan menanjak dan berbatu serta beberapa tebing-tebing yang kemiringannya bisa dikatakan hampir 90 derajat. Alhamdulillah…tebing ini sudah terpasang tali dan tangga besi yang dibuat oleh peziarah petilasan Raden Tjondro Kusumo. Medan yang cukup sulit membutuhkan perjuangan ekstra, dan harus tetap berhati-hati.
Salah satu tebing yang sudah terpasang tali. Hati-hati coy!
Hati-hati ya pak kalau turun. Tetap pegangan tali
Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih 5 jam dari Pos Pertama sampailah di Puncak Ringgit yang lebih dikenal dengan Puncak So’on. Karena tempat ini biasa digunakan sebagai tempat untuk berdoa atau nyo’on pada sang pencipta. Dari Puncak Ringgit 1.250 Mdpl disuguhkan pemandangan yang luar biasa kalau bahasa kerennya Awesome. Lampu-lampu kota bak bintang diatas tanah, birunya laut yang membentang luas, hijaunya hamparan hutan, gunung-gunung yang menjulang tinggi, serta indahnya langit sunrise yang ke oranye-oranyean. Sungguh waaarrrrbiassyaaa indah…

Puncak Gunung Ringgit 1.250 Mdpl

“Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung, sebelum kita mencapai puncaknya.”

Wednesday 22 April 2015

Sekartaji di Akhir Maret 2015

Sabtu sore yang agak mendung, aku dan temanku Putut telah bersiap untuk melakukan pendakian ke puncak Sekartaji, G.Wilis. Disana telah menanti enam temanku yang telah berangkat pagi tadi. Rencana awal  aku berangkat pagi dengan tujuh temanku. Berhubung pagi aku masih ada kerjaan, aku putuskan untuk menyusul aja. Jam telah menunjukkan pukul 14.30 WIB, kami bergegas menuju Desa Bajulan, Loceret, Nganjuk tepatnya di wisata Roro Kuning. Setelah menempuh perjalanan selama 90 menit kami sampai. Disana motor kami titipkan di salah satu rumah warga yang memang telah menjadi langganan para pendaki menitipkan motornya. Sebelum melakukan pendakian peralatan dan logistik kami cek kembali, berhubung telah masuk waktu ashar sekalian kami laporan kepada sang Pencipta. Jam menunjukkan pukul 16.30 WIB kami mulai melangkahkan kaki dari titik start wisata Roro Kuning. Awal-awal medan berupa tanjakan sampai ketemu dengan percabangan (Pos Kamituwo Glundong). Percabangan ini disebut jalur A dan jalur B, kalau kiri jalur A yang medannya berupa tanjakan dan perbukitan sementara jalur B adalah jalur lembah dan melewati beberapa sungai. Kami putuskan lewat jalur A mengingat hari semakin gelap, karena jalur A tidak terlalu lebat dibanding jalur B yang memiliki vegetasi yang rapat. Setelah 30 menit perjalanan dari percabangan, kami sampai di Pos Watu Lanceng. Tidak terlalu berlama-lama disitu kami lanjutkan perjalanan, sekitar 30 menit kami sampai Pos Gentongan. Dari Pos Gentongan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Pos Watu Tahu, menempuh waktu 40 menit. Disini kami istirahat sambil mengatur nafas, dari sini juga sudah tampak puncak Sekartaji. Setelah merasa cukup kami melanjutkan menuju puncak Sekartaji, dalam perjalanan ini kami melewati Pos Guo Alap-Alap. Saat aku melihat jam rupanya telah pukul 18.25, kami putuskan untuk laporan kepada sang Pencipta. Sekartajipun sudah dekat tinggal melewati hamparan alang-alang. Setelah selesai kami lanjutkan kembali perjalanan, ditengah perjalanan hujan turun kami pun langsung memakai mantel. Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Pos Watu Tahu kami sampai puncak Sekartaji. Disana telah berdiri dua tenda Dom dan teman2 yang telah menanti. Aku dan temanku Putut langsung masuk tenda karena situasi masih hujan dan kondisi kami juga basah. Walau pakai mantel tetap saja baju kami basah. Kami ngumpul di tenda membuat anget2an alias Kopi dan membuat makanan untuk mengganjal perut ini yang dari tadi sudah keroncongan. Hujan juga belum reda matakupun sudah tidak kuat lagi menyangga tubuh ini. Hingga akhirnya akupun tertidur sampai paginya sang surya yang membangunkanku. Pagi yang cerah, sekartaji menjadi ladang jemuran. Sana sini tampak pakaian, tas, jas dll yang memang semalam basah terkena hujan. Aku dan teman-temanku mulai masak makanan buat sarapan dengan menu yaitu Mie, menu yang sering dijumpai waktu mendaki. Setelah perut terisi, kami mulai mengemasi barang-barang serta tenda. Jam pun telah menunjukkan pukul 08.00 WIB, setelah semuanya beres kamipun melanjutkan perjalanan turun. Tidak lupa sebelumnya isi air di sumur buntet. Kami putuskan turun lewat jalur B karena lebih teduh dibanding jalur A. Setelah melakukan perjalanan sekitar 3 jam kami akhirnya tiba kembali di titik awal pendakian Wisata Roro Kuning. Tuntas sudah pendakian kali ini, walau tidak sampai puncak limas dan diguyur hujan semalaman tapi tetap penuh cerita.
Roro Kuning

Pos Kamituwo Glundung

Pos Watu Lanceng

Pos Gentongan

Pos Watu Tahu

Pos Guo Alap-Alap

Sekartaji (Area Camp)

Sekartaji, Akhir Maret

Wednesday 28 November 2012

Rasanya Pertama Kali Muncak

Assalamualaikum Wr.Wb

      Bagi kita yang baru pertama kali muncak atau mendaki, pasti kita semangat sekali. Tetapi itu tidak bertahan lama, setelah kita mengetahui jalur yang kita lalui tidak semudah bayangan. Semangat yang membara itu lenyap dengan perlahan. Dalam benak kita pasti berfikir "jatok e aku gak melu". Tapi mau dikata apa lagi, kita sudah terlanjur ikut. Dalam perjalananpun kita pasti berfikir "kapan ki tekone, dang teko dang leren". Kita pasti juga bertanya tanya, "ki jek adoh pora?" (soalnya aku juga begitu).
      Perjalanan yang tidak dekat, melewati tanjakan turunan, halangan rintangan membentang tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran..... (Wah, lha kok malah nyanyi lagunya Kera Sakti). Kembali kepokok bahasan.... Setelah melalui perjalanan panjang yang pastinya membuat kita lelah, letih, lesu. Akhirnya sampai puncak, semangat yang tadinya hilang kini bangkit lagi. Rasanya senang, bahagia sudah bisa sampai puncak. Langsung saja deh kita ambil foto sana sini (biasanya sih, nanti buat PP di Fb atau Twitter).
         Ketika waktunya turun, kita pasti berfikir "beh adoh i". Rasanya kita ingin sekali cepat sampai bawah biar cepat pulang, Dalam perjalanan turun yang menguras banyak tenaga, dalam benak kita pasti berfikir "beh wegah aku kon mbaleni neh, kesel". Anehnya, walaupun muncak atau mendaki itu melelahkan rasanya kita ingin melakukannya lagi, bahasa jawanya "nagih i". Seperti yang dibilang mas Bandeng Alus "wong muncak kui kyok wong mangan lombok, masio pedes tapi nagih i".

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Friday 5 October 2012

Puncak Limas

Assalamualaikum Wr,Wb.
puncak limas
Puncak Limas merupakan salah satu puncak dari G.Wilis yang berada di Kab. Nganjuk. Puncak Limas memiliki ketiggian 2300 mdpl. Untuk sampai kesini kita dapat menempuh jalur Nganjuk-RoroKuning-Sekartaji-P.Limas. Dari Nganjuk kita naik motor atau nebeng truck/pickup yang menuju R.Kuning (soalnya tidak ada kendaraan umum yang menuju kesini) kurang lebih 20 menit. Dari R.Kuning kita akan menyusuri jalan setapak sampai Sekartaji. Disini ada dua jalur yang biasanya dilalui para pendaki untuk menuju Sekartaji, jalur A dan jalur B.
Jalur A, jalur ini lebih panjang dari jalur B tetapi tidak begitu menanjak dibanding jalur B. Pada jalur A kita akan melewati hutan pinus, semak-semak, alang-alang dan disebelah kiri ada jurang (hati-hati). Tiga sampai empat jam kita akan tiba di sekartaji. Kalau jalur B mulanya tidak begitu menanjak, ketika hampir sampai sekartaji jalurnya akan menanjak sampai 70 drajat. Pada jalur B kita akan melewati hutan pinus, hutan bambu, semak-semak dan melewati beberapa sungai. Dua sampai Tiga jam kita akan tiba di sekartaji.
sekartaji

sekartaji

sekartaji
Sesampainya di Sekartaji biasanya para pendaki tidak langsung melanjutkan perjalanan menuju P.Limas. Mereka mendirikan tenda dome atau shelter untuk beristirahat mengembalikan stamina. Di Sekartaji kita dapat melihat keindahan alam Sang Maha Pencipta (Subhanallah), di malam hari kita dapat melihat gemerlap kota Kediri (disisi kanan) dan kota Nganjuk (disisi kiri). Setelah stamina terkumpul kita dapat melanjutkan perjalanan menuju P.Limas. Kalau ingin melihat Sunrise kita harus berangkat malam.
Dari Sekartaji menuju P.Limas kita akan menyusuri jalan setapak, melewati alang-alang, dan hutan. Jalan yang kita lalui begitu menanjak serta diapit oleh jurang (hati-hati). Mental dan fisik yang kuat sangat diperlukan. Selama perjalanan kita akan melihat keindahan alam yang begitu mempesona (WOw......), kita juga dapat melihat bunga yang hanya tumbuh di pegunungan yaitu bunga EDELWAIS. Tiga sampai empat jam kita dapat sampai di P.Limas.
puncak limas
Ciri-ciri mendekati P.Limas adalah banyaknya Pohon Cemara di kanan kiri kita. Akan tetapi kalau musim kemarau hanya terlihat seperti kayu-kayu yang tertancap di tanah. Soalnya banyak terjadi kebakaran dimana-mana. Ketika Sampai di Puncak kita akan disambut Tugu "Sugeng Rawuh Puncak Limas 2300 MDPL Himapala Nganjuk". Di Puncak kelelahan kita terbayar oleh keindahan pesona alam yang menajubkan, kalau cuaca cerah kita juga dapat melihat puncak raksasa "Mahameru" yang merupakan puncak dari G.Semeru. Subhanallah Maha Besar Allah........

"JANGAN MENINGGALKAN SESUATU KECUALI JEJAK,
                   JANGAN MENGAMBIL SESUATU KECUALI DOCUMENTASI"

Wassalamualaikum Wr,Wb.

Monday 24 September 2012

Arti Persahabatan Dalam Pandangan Islam

Assalamuallaikum Wr.Wb,

     Selama membina dan mengembangkan Islam, Nabi Muhammad Saw selalu menjadi sahabat dengan siapapun tak terkecuali dengan para budak belian yang telah dimerdekakan oleh tuannya. Dari sekian banyak sahabat, empat sahabat utama nabi yang kelak kemudian menjadi empat orang khalifah. Nabi Muhammad Saw mengajarkan tentang arti persahabatan. Persahabatan Nabi Muhammad Saw dengan keempat sahabat utama dan sahabat lain, terjalin karena suatu ikatan yang kuat yakni keimanan.
     Abubakar r.a, Umar bin Khatab r.a, Ustman bin Affan r.a, dan tentu saja Ali r.a empat sahabat yang terlampau dekat dengan Nabi Muhammad Saw. Mereka sangat mengerti betul arti persahabatan. Arti persahabatan yang tergambar dari persahabatan Nabi Saw dan para sahabat terutama empat orang sahabat utama, adalah persahabatan yang tak lekang terkena panas, tak ada pamrih dan tak pernah berniat untuk pamrih. Semuanya berlangsung dengan dasar keimanan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw.
     Arti persahabatan dalam islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dengan para sahabatnya adalah menumbuhkembangkan komitmen yang kuat, terjalin bukan karena kepentingan tertentu, melainkan semata-mata karena cita-cita mulia yaitu membawa umat manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah.
      Arti persahabatan antara Nabi Saw dan para sahabatnya adalah menyerahkan segala hidup semata-mata untuk memperjuangkan agama Islam. Selama hidupnya antara Nabi Saw dan para sahabatnya, tak pernah sekalipun terlibat cecok sampai meruncing menjadi salah paham dan permusuhan.
      Arti persahabatan dalam Islam terikat dengan tali yang tak akan pernah putus. Terjalin indah dalam ridho Allah Swt. Dalam membina persahabatan hanya satu dalam hatinya yaitu keimanan yang terhujam kuat. Iman menjadi satu-satu pertimbangan dan tujuan ketika Nabi Saw dan para sabatnya menjalin persahabatan.
      Arti persahabatan dalam Islam adalah apa yang telah terangkum dalam sholat. Dari mulai bacaan sampai doa, telah terangkum bahwa hidup bukan untuk mementingkan dan kemenangan pribadi. Bayangkan doa seorang muslim yang beriman, dalam setiap doanya selalu ditujukan untuk kaum muslim laki-laki dan muslim perempuan. Tak peduli apakah yang diberi doa itu mendengar atau tidak.
     Ini sejatinya arti persahabatan, tetap berdoa untuk kebaikan sahabat sekalipun sahabatnya tak pernah tahu apa yang telah dilakukannya. Arti persahabatan dalam Islam bisa dianalogikan sebagai satu tubuh yang utuh.
      Coba bayangkan ketika kelingking jemari tangan terkena luka, maka rasa sakit itu tak hanya dirasakan oleh kelingking jemari tangan, melainkan akan dirasakan oleh seluruh anggota tubuh yang lain. Inilah arti persahabatan yang sejati dalam pandangan Islam.
    Persahabatan dalam Islam diikat oleh rasa kasih sayang yang berlandaskan iman dan taqwa. Arti persahabatan dalam Islam adalam membangun rasa saling cinta berdasarkan aturan Allah Swt dan contoh Nabi Muhammad Saw.

Wasalamuallaikum Wr.Wb,