Wednesday 22 April 2015

Sekartaji di Akhir Maret 2015

Sabtu sore yang agak mendung, aku dan temanku Putut telah bersiap untuk melakukan pendakian ke puncak Sekartaji, G.Wilis. Disana telah menanti enam temanku yang telah berangkat pagi tadi. Rencana awal  aku berangkat pagi dengan tujuh temanku. Berhubung pagi aku masih ada kerjaan, aku putuskan untuk menyusul aja. Jam telah menunjukkan pukul 14.30 WIB, kami bergegas menuju Desa Bajulan, Loceret, Nganjuk tepatnya di wisata Roro Kuning. Setelah menempuh perjalanan selama 90 menit kami sampai. Disana motor kami titipkan di salah satu rumah warga yang memang telah menjadi langganan para pendaki menitipkan motornya. Sebelum melakukan pendakian peralatan dan logistik kami cek kembali, berhubung telah masuk waktu ashar sekalian kami laporan kepada sang Pencipta. Jam menunjukkan pukul 16.30 WIB kami mulai melangkahkan kaki dari titik start wisata Roro Kuning. Awal-awal medan berupa tanjakan sampai ketemu dengan percabangan (Pos Kamituwo Glundong). Percabangan ini disebut jalur A dan jalur B, kalau kiri jalur A yang medannya berupa tanjakan dan perbukitan sementara jalur B adalah jalur lembah dan melewati beberapa sungai. Kami putuskan lewat jalur A mengingat hari semakin gelap, karena jalur A tidak terlalu lebat dibanding jalur B yang memiliki vegetasi yang rapat. Setelah 30 menit perjalanan dari percabangan, kami sampai di Pos Watu Lanceng. Tidak terlalu berlama-lama disitu kami lanjutkan perjalanan, sekitar 30 menit kami sampai Pos Gentongan. Dari Pos Gentongan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Pos Watu Tahu, menempuh waktu 40 menit. Disini kami istirahat sambil mengatur nafas, dari sini juga sudah tampak puncak Sekartaji. Setelah merasa cukup kami melanjutkan menuju puncak Sekartaji, dalam perjalanan ini kami melewati Pos Guo Alap-Alap. Saat aku melihat jam rupanya telah pukul 18.25, kami putuskan untuk laporan kepada sang Pencipta. Sekartajipun sudah dekat tinggal melewati hamparan alang-alang. Setelah selesai kami lanjutkan kembali perjalanan, ditengah perjalanan hujan turun kami pun langsung memakai mantel. Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Pos Watu Tahu kami sampai puncak Sekartaji. Disana telah berdiri dua tenda Dom dan teman2 yang telah menanti. Aku dan temanku Putut langsung masuk tenda karena situasi masih hujan dan kondisi kami juga basah. Walau pakai mantel tetap saja baju kami basah. Kami ngumpul di tenda membuat anget2an alias Kopi dan membuat makanan untuk mengganjal perut ini yang dari tadi sudah keroncongan. Hujan juga belum reda matakupun sudah tidak kuat lagi menyangga tubuh ini. Hingga akhirnya akupun tertidur sampai paginya sang surya yang membangunkanku. Pagi yang cerah, sekartaji menjadi ladang jemuran. Sana sini tampak pakaian, tas, jas dll yang memang semalam basah terkena hujan. Aku dan teman-temanku mulai masak makanan buat sarapan dengan menu yaitu Mie, menu yang sering dijumpai waktu mendaki. Setelah perut terisi, kami mulai mengemasi barang-barang serta tenda. Jam pun telah menunjukkan pukul 08.00 WIB, setelah semuanya beres kamipun melanjutkan perjalanan turun. Tidak lupa sebelumnya isi air di sumur buntet. Kami putuskan turun lewat jalur B karena lebih teduh dibanding jalur A. Setelah melakukan perjalanan sekitar 3 jam kami akhirnya tiba kembali di titik awal pendakian Wisata Roro Kuning. Tuntas sudah pendakian kali ini, walau tidak sampai puncak limas dan diguyur hujan semalaman tapi tetap penuh cerita.
Roro Kuning

Pos Kamituwo Glundung

Pos Watu Lanceng

Pos Gentongan

Pos Watu Tahu

Pos Guo Alap-Alap

Sekartaji (Area Camp)

Sekartaji, Akhir Maret